Senin, 28 Oktober 2013

Serat Jaka Lodhang Kaya Rahasia dan Makna Kehidupan



Serat Jaka Lodhang
          Kaya Rahasia dan Makna Kehidupan

            RONGGOWARSITO, inilah pujangga besar yang disegani. Dialah penyair yang tidak tertandingi di zamannya. Karya-karyanya tidak hanya bicara soal kehidupan ‘kekinian’, tapi melambung jauh ke masa depan yang tak terbatas. Dan, dialah pujangga atau penyair yang “weruh sadurung winarah”.
Karya-karya besarnya seperti Serat Jaka Lodhang, Sabdatama, Sabdajati, dan Kalatidha, tidak hanya “weruh sadurung winarah” tapi juga sarat dengan petunjuk serta misteri kehidupan. Misteri kehidupan yang hingga hari ini dan sampai kapan pun akan selalu menarik untuk dibaca dan dikaji.
Jaka Lodhang merupakan karya puisinya yang kaya akan rahasia dan makna kehidupan. Simaklah beberapa bait dari karya puisinya yang terkenal itu (terjemahan ke bahasa Indonesia – dikutip dari Kamajaya, Lima Karya Pujangga Ranggawarsita, 1985).

(Mulai tahun Jawa 1850 tersebut) semua cita-cita (orang) tak ada yang berhasil,
apa pun yang dikehendaki tak ada yang tercapai, yang membuat gerombolan
bubar semuanya, mengusahakan derajat luhur memperoleh kehinaan, kutuk
Tuhan yangkeras tibalah, menonjolkan kerendahan budi orang, orang
Bermartabat tinggi hilang martabatnya, berani malu takut mati, yang (golongan)
Kecil tam mau tahu diri.

Orang (yang mengaku) pandai (sebenarnya) palsu, di luarnya tampak suci (putih)
di dalamnya kotor (kuning), ahli ilmu agama Islam melanggar larangan Tuhan,
madatmelacur minum-minuman keras dan berjudi, haji-haji meninggalkan sorban
kopiah putihnya beterbangan, wanita hilang kewanitaannya, (karena) daya
pengaruh perak dan emas, semua orang hanya memperhatikan harta benda.

Para saudagar yang (mestinya) dihormati, (hidup) dalam zaman yang terkutuk
(oleh Tuhan), maka seisi dunia, sengsaranya makin memuncak, (perhatikanlah)
“Nir sad estining urip’ itulah waktunya (candrasangkalanya), puncaknya
Menderita hingga, (yaitu) bilamana (orang) sudah bertobat tanpa gerak
(batinnya), amat menyesali diri (dan) sadar percaya kepada (kekuasaan) Tuhan.

            Dari beberapa bait puisi di dalam Serat Jaka Lodhang ini terlihat jelas betapa syair-syair tersebut sarat dengan rahasia dan makna kehidupan. Tidak saja rahasia dan makna kehidupan ‘kekinian’, tapi juga jauh ke masa depan, yang tidak berbatas waktunya. Perilaku manusia dan warna-warni kehidupan, sekarang dan yang akan dating, diurai dengan bahasa yang jelas maupun sejumlah perlambang.
Inilah puisi misteri itu. Inilah puisi yang sarat dengan makna dan rahasia. Puisi yang mengajak pembacanya untuk mengolah batin dan pikiran. Mengolah semua indera yang dimiliki, untuk mencermati dan membaca kemungkinan-kemungkinan kehidupan yang tak tersirat sebelumnya.
Inilah puisi sang pujangga. Puisi yang tidak hanya berbicara tentang keluh kesah perasaan dan batinnya sendiri, tapi puisi yang memberikan petunjuk dan jalan bagi kemaslahatan orang banyak. Puisi yang mengingatkan bahwa kehidupan itu tidak mudah, kehidupan itu penuh tantangan, penuh cobaan dan godaan. Puisi yang memberikan dorongan kepada pembacanya untuk memilih jalan kehidupan yang murni, lurus dan diinginkan Tuhan.
Inilah puisi yang mampu mengobati gebalau perasaan dan jiwa kita yang jenuh dengan kehidupan. Kehidupan ‘kekinian’ yang samar dan tak jelas ke mana arah dan tujuannya. Kehidupan yang membawa dan membenturkan kita ke tembok keras ketakberdayaan. Kehidupan yang melemparkan kita hingga terpuruk dalam kubangan yang kelam dan gelap.
Inilah puisi yang bisa membuat kita kembali bernapas lega. Inilah puisi yang ditulis sang pujangga di tahun 1800-an, tapi syairnya terasa jelas telah menguraikan coreng-moreng kehidupan kita di tahun 2000-an ini.
Inilah puisi sang pujangga. Puisi tak ternilai maknanya. ***
                                                                                                        Sutirman Eka Ardhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar