Serat Jaka Lodhang
Kaya Rahasia dan Makna Kehidupan
RONGGOWARSITO,
inilah pujangga besar yang disegani. Dialah penyair yang tidak tertandingi di
zamannya. Karya-karyanya tidak hanya bicara soal kehidupan ‘kekinian’, tapi
melambung jauh ke masa depan yang tak terbatas. Dan, dialah pujangga atau
penyair yang “weruh sadurung winarah”.
Karya-karya besarnya seperti Serat
Jaka Lodhang, Sabdatama, Sabdajati, dan Kalatidha,
tidak hanya “weruh sadurung winarah” tapi juga sarat dengan petunjuk
serta misteri kehidupan. Misteri kehidupan yang hingga hari ini dan sampai
kapan pun akan selalu menarik untuk dibaca dan dikaji.
Jaka Lodhang merupakan karya puisinya yang kaya akan
rahasia dan makna kehidupan. Simaklah beberapa bait dari karya puisinya yang
terkenal itu (terjemahan ke bahasa Indonesia – dikutip dari Kamajaya, Lima
Karya Pujangga Ranggawarsita, 1985).
(Mulai tahun Jawa 1850
tersebut) semua cita-cita (orang) tak ada yang berhasil,
apa pun yang dikehendaki tak
ada yang tercapai, yang membuat gerombolan
bubar semuanya, mengusahakan derajat
luhur memperoleh kehinaan, kutuk
Tuhan yangkeras tibalah,
menonjolkan kerendahan budi orang, orang
Bermartabat tinggi hilang
martabatnya, berani malu takut mati, yang (golongan)
Kecil tam mau tahu diri.
Orang (yang mengaku) pandai
(sebenarnya) palsu, di luarnya tampak suci (putih)
di dalamnya kotor (kuning),
ahli ilmu agama Islam melanggar larangan Tuhan,
madatmelacur minum-minuman
keras dan berjudi, haji-haji meninggalkan sorban
kopiah putihnya beterbangan,
wanita hilang kewanitaannya, (karena) daya
pengaruh perak dan emas, semua
orang hanya memperhatikan harta benda.
Para saudagar yang (mestinya) dihormati, (hidup)
dalam zaman yang terkutuk
(oleh Tuhan), maka seisi
dunia, sengsaranya makin memuncak, (perhatikanlah)
“Nir sad estining urip’ itulah
waktunya (candrasangkalanya), puncaknya
Menderita hingga, (yaitu)
bilamana (orang) sudah bertobat tanpa gerak
(batinnya), amat menyesali
diri (dan) sadar percaya kepada (kekuasaan) Tuhan.
Dari
beberapa bait puisi di dalam Serat Jaka Lodhang ini terlihat jelas
betapa syair-syair tersebut sarat dengan rahasia dan makna kehidupan. Tidak
saja rahasia dan makna kehidupan ‘kekinian’, tapi juga jauh ke masa depan, yang
tidak berbatas waktunya. Perilaku manusia dan warna-warni kehidupan, sekarang
dan yang akan dating, diurai dengan bahasa yang jelas maupun sejumlah
perlambang.
Inilah puisi misteri itu. Inilah
puisi yang sarat dengan makna dan rahasia. Puisi yang mengajak pembacanya untuk
mengolah batin dan pikiran. Mengolah semua indera yang dimiliki, untuk
mencermati dan membaca kemungkinan-kemungkinan kehidupan yang tak tersirat
sebelumnya.
Inilah puisi sang pujangga. Puisi
yang tidak hanya berbicara tentang keluh kesah perasaan dan batinnya sendiri,
tapi puisi yang memberikan petunjuk dan jalan bagi kemaslahatan orang banyak.
Puisi yang mengingatkan bahwa kehidupan itu tidak mudah, kehidupan itu penuh
tantangan, penuh cobaan dan godaan. Puisi yang memberikan dorongan kepada
pembacanya untuk memilih jalan kehidupan yang murni, lurus dan diinginkan Tuhan.
Inilah puisi yang mampu mengobati
gebalau perasaan dan jiwa kita yang jenuh dengan kehidupan. Kehidupan
‘kekinian’ yang samar dan tak jelas ke mana arah dan tujuannya. Kehidupan yang
membawa dan membenturkan kita ke tembok keras ketakberdayaan. Kehidupan yang
melemparkan kita hingga terpuruk dalam kubangan yang kelam dan gelap.
Inilah puisi yang bisa membuat
kita kembali bernapas lega. Inilah puisi yang ditulis sang pujangga di tahun
1800-an, tapi syairnya terasa jelas telah menguraikan coreng-moreng kehidupan
kita di tahun 2000-an ini.
Inilah puisi sang pujangga. Puisi
tak ternilai maknanya. ***
Sutirman Eka Ardhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar