Pertemuan ke-5
UNSUR-UNSUR DALAM FILM
FILM merupakan hasil karya bersama
atau hasil kerja kolektif. Dengan kata lain, proses pembuatan film pasti
melibatkan kerja sejumlah unsur atau profesi. Unsur-unsur yang dominan di dalam
proses pembuatan film antaralain: produser, sutradara, penulis skenario, penata
kamera (kameramen), penata artistik, penata musik, editor, pengisi dan penata
suara, aktor-aktris (bintang film), dan lain-lain.
Biasanya di dalam tim kerja produksi film masing-masing unsur tersebut
terbagi dalam departemen-departemen yang disiapkan. Departemen-departemen yang
ada di dalam tim kerja film itu meliputi: Departemen Produksi, Departemen
Penyutradaraan, Departemen Kamera, Departemen Artistik, Departemen Editing dan
Departemen Suara.
Produser
Unsur paling utama (tertinggi) dalam suatu tim kerja produksi atau
pembuatan film adalah produser. Karena produserlah yang menyandang atau
mempersiapkan dana yang dipergunakan untuk pembiayaan produksi film.
Produser merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap berbagai hal yang
diperlukan dalam proses pembuatan film. Selain dana, ide atau gagasan, produser
juga harus menyediakan naskah yang akan difilmkan, serta sejumlah hal lainnya
yang diperlukan dalam kaitan proses produksi film. Dalam kaitan penyediaan
naskah, produser bisa mencarinya atau mendapatkan melalui berbagai cara.
Misalnya mencari naskah cerita dari penulis, mengambil dari novel, meminta
seorang penulis untuk menulisnya, dan sejumlah cara lainnya lagi.
Di dalam tim kerja produksi film, produser biasanya sekaligus memimpin
Departemen Produksi.
Sutradara
Sutradara merupakan pihak atau orang yang paling bertanggungjawab
terhadap proses pembuatan film di luar hal-hal yang berkaitan dengan dana dan
properti lainnya. Karena itu biasanya sutradara menempati posisi sebagai ‘orang
penting kedua’ di dalam suatu tim kerja produksi film.
Di dalam proses pembuatan film, sutradara bertugas mengarahkan seluruh
alur dan proses pemindahan suatu cerita atau informasi dari naskah scenario ke
dalam aktivitas produksi. Sutradara bertanggungjawab menggerakkan semua unsur
pekerja (tim kerja) yang terlibat di dalam proses produksi film. Oleh
karenanya, berhasil atau tidaknya, bagus atau tidaknya suatu karya film yang
diproduksi berada di tangan sang sutradara.
Di dalam tim kerja produksi film, sutradara memimpin Departemen
Penyutradaraan.
Penulis Skenario
Skenario film adalah naskah cerita film yang ditulis dengan berpegang
pada standar atau aturan-aturan tertentu.
Skenario atau naskah cerita film itu ditulis dengan tekanannya lebih
mengutamakan visualisasi dari sebuah situasi atau peristiwa melalui adegan demi
adegan yang jelas pengungkapannya.
Jadi, penulis skenario film adalah seseorang yang menulis naskah cerita
yang akan difilmkan. Naskah skenario yang ditulis penulis skenario itulah yang
kemudian digarap atau diwujudkan sutradara menjadi sebuah karya film.
Di dalam menulis naskah skenario, seorang penulis skenario haruslah
benar-benar memahami atau menguasai bahasa film. Bahasa film merupakan
sarana-sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan cerita atau segala
sesuatu yang ada di dalam film itu kepada publik penontonnya. Sarana-sarana
yang merupakan bahasa film itu meliputi gambar, space (jangka waktu) dan sound.
Namunpun begitu, kemampuan menguasai bahasa film bukanlah satu-satunya
syarat yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Syarat penting lainnya adalah
memiliki kemampuan menjadi seorang penulis cerita.
Menurut Prof. Dr. RM. Soelarko, untuk menjadi penulis cerita yang baik
diperlukan delapan persyaratan pokok. Ke delapan syarat pokok itu meliputi:
penguasaan bahasa; penggunaan bahasa secara efektif; penggunaan logat yang
didasarkan atas asal suku bangsa, umur (anak atau orangtua), kelas masyarakat;
penggunaan gaya cerita yang mengikat; lukisan tipe dari figur-figur pemerannya;
lukisan watak (karakterisasi) dari figure-figur; tingkah laku dan ucapan, yang
dilandasi oleh watak pribadi; uraian tentang mood dan emosi figur-figur pemeran
(lihat – Eddy D. Iskandar, Panduan
Praktis Menulis Skenario, PT
Remaja Rosdakarya, 1999).
Penata Kamera (Kameramen)
Penata kamera atau popular juga dengan sebutan kameramen adalah seseorang
yang bertanggungjawab dalam proses perekaman (pengambilan) gambar di dalam
kerja pembuatan film.
Seperti halnya sutradara, kameramen juga mempunyai peran yang sangat
penting dalam keberhasilan suatu film yang diproduksi.
Film adalah serentetan gambar yang bergerak dengan atau tanpa suara, baik
yang terekam pada film, video tape, video disc, atau media lainnya. Sedangkan
bahasa film adalah bahasa gambar.
Jadi, film menyampaikan ceritanya melalui serangkaian gambar yang
bergerak, dari satu adegan ke adegan lainnya, dari satu emosi ke emosi lain,
dari satu peristiwa ke peristiwa yang lain.
Faktor utama dalam film adalah kemampuan gambar bercerita kepada publik
penontonnya. Karena itu, seorang penata kamera atau kameramen dituntut untuk
mampu menghadirkan cerita yang menarik, mempesona dan menyentuh emosi penonton
melalui gambar demi gambar yang direkamnya di dalam kamera.
Di dalam tim kerja produksi film, penata kemera memimpin Departemen
Kamera.
Penata Artistik
Penata artistik (art director)
adalah seseorang yang bertugas untuk menampilkan cita rasa artistik pada sebuah
film yang diproduksi.
Sebelum suatu cerita divisualisasikan ke dalam film, penata artistik
setelah terlebih dulu mendapat penjelasan dari sutradara, segera membuat
gambaran kasar adegan demi adegan di dalam sketsa, baik secara hitam putih
maupun berwarna.
Tugas seorang penata artistik di antaranya menyediakan sejumlah sarana
seperti lingkungan kejadian, tat arias, tata pakaian, perlengkapan-perlengkapan
yang akan digunakan para pelaku (pemeran) film dan lainnya.
Tugas penting penata artistik yang tidak bisa diabaikan termasuk menggoda
atau menghadirkan khayal penonton ke suatu dunia yang indah, menarik dan
fantastis.
Di dalam tim kerja produksi film, penata artistik memimpin Depertemen
Artistik.
Penata Musik
Film dan musik merupakan dua hal yang memang seperti tidak bisa
dipisahkan. Tidak jarang, film menjadi populer atau terkenal karena illustrasinya
musiknya yang menarik.
Penata musik adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab
sepenuhnya terhadap pengisian suara musik tersebut. Seorang penata musik
dituntut tidak hanya sekadar menguasai musik, tetapi juga harus memiliki
kemampuan atau kepekaan dalam mencerna cerita atau pesan yang disampaikan oleh
film. Dengan kemampuannya maka ia akan mampu memilih musik yang tepat atau
sesuai dengan alur cerita film.
Illustrasi musik akan membuat adegan-adegan atau dialog-dialog di dalam
film semakin mampu berkomunikasi dan dihayati oleh penonton. Illustrasi musik
akan semakin membuat perasaan penonton menjadi hanyut lebih dalam lagi dengan
adegan-adegan film yang ditontonnya.
Editor
Baik atau tidaknya sebuah film yang diproduksi akhirnya akan ditentukan
pula oleh seorang editor yang bertugas mengedit gambar demi gambar dalam film
tersebut.
Jadi, editor adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab dalam
proses pengeditan gambar. Proses pengeditan dilakukan selain untuk membuang
adegan-adegan yang tidak perlu, juga untuk menyesuaikan dengan space atau jangka waktu film yang sudah
ditetapkan.
Meskipun bertanggungjawab sepenuhnya terhadap proses editing, tetapi
dalam melaksanakan tugasnya editor tetap harus selalu menjalin komunikasi atau
berkoordinasi dengan sutradara. Karena di benak seorang sutradara sejak awal
sudah ada penilaian atau pilihan tentang adegan mana yang perlu dan mana yang
tidak terlalu penting. Bagian yang tidak penting itulah yang nantinya akan
disingkirkan oleh editor.
Sebelum masuk ke dalam laboratorium untuk proses akhir, film yang
diproduksi itu harus terlebih dulu singgah ke meja editing.
Di dalam tim kerja film, editor memimpin Departemen Editing.
Pengisi dan Penata Suara
Pengisi suara adalah seseorang yang bertugas mengisi suara pemeran atau
pemain film. Jadi, tidak semua pemeran film menggunakan suaranya sendiri dalam
berdialog di film.
Penata suara adalah seseorang atau pihak yang bertanggungjawab dalam
menentukan baik atau tidaknya hasil suara yang terekam dalam sebuah film.
Di dalam tim kerja produksi film, penata suara memimpin Departemen Suara.
Bintang Film (Pemeran)
Bintang film atau pemeran film dan biasa juga disebut aktor dan aktris
adalah mereka yang ‘membintangi’ film yang diproduksi dengan memerankan
tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita film tersebut.
Keberhasilan sebuah film tidak bisa lepas dari keberhasilan para aktor
dan aktris dalam memerankan tokoh-tokoh yang diperankan sesuai dengan tuntutan
skenario (cerita film), terutama dalam menampilkan watak dan karakter
tokoh-tokohnya.
(sutirman eka ardhana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar